Berkenaan dengan tema “Dari Keunggulan Sumber Daya Alam menuju
Keunggulan Sumber Daya Manusia”. yang terkandung dalam pesan (artikel)
berjudul Titik Cerah dalam Transformasi SDM Kita di www.darwinsaleh.com Saya sangat setuju dengan artikel tersebut karena saya berpandangan sebagai berikut :
|
Dan kita yakin saudara-saudara….
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita sekalian
-Bung Tomo- [Kaum Muda Bicara Indonesia]
|
Masa depan selalu menghadirkan
paradoks. Ada yang bersikap optimistis namun ada juga yang bersikap pesimistis.
Mereka yang bersikap optimistis kebanyakan akan bergerak agresif, sedangkan
mereka yang bersikap pesimistis akan begerak konservatif. Ada yang berpendapat
mereka yang memiliki informasi tentang masa depan akan lebih mampu menangkap
peluang dan meredam ancaman, tapi itu tergantung bagaimana kita bertindak.
Bebagai persolaan yang bertubi-tubi membuat
masyarakat kian mudah pesimistis. Entah itu masalah korupsi, lemahnya penegak
hukum, krisis energi, hingga infrastruktur dan pelayan publik. Seolah-olah republik
ini tidak akan pernah memenuhi janji kemerdekaan dan tidak akan pernah
mempunyai harapan. Indonesia, dengan segala kabar miringnya berlahan-lahan
mematikan harapan kita akan arti sebuah perubahan, dan ini tidak boleh terjadi
pada para anak muda dimana kita akan menitipkan bangsa ini.
Ketika semangat optimisme pada diri anak muda itu
hilang, maka bangsa ini akan hancur. Indonesia masih punya kesempatan untuk
menuju perubahan yang lebih baik selama masih banyak anak muda pemberani yang
yang memiliki semangat optimisme dan memiliki harapan untuk membawa republik
ini menjadi lebih baik.
Kondisi dunia saat ini sangat mendukung Indonesia
untuk menjadi negara yang lebih baik, tidak ada lagi perang yang mengancam dan
lebih banyak penyakit yang bisa disembuhkan. Dua pending item ini
sekarang nyaris tidak lagi menjadi halangan. Seluruh elemen masyarakat
berlomba-lomba untuk terlibat dalam pembangunan.
Pada tahun 2012, untuk pertama kalinya dalam
sejarah angka harapan hidup dunia berada pada posisi paling tinggi mencapai
angka 66.27 tahun, sebuah era di mana untuk pertama kalinya dalam sejarah GDP
dunia mencapai $72 triliun, sebuah era di mana seluruh dunia berlomba-lomba
mempercepat pertumbuhan ekonomi, sebuah era di mana China yang dulu terkenal
miskin sebentar lagi menjadi negara nomer satu di dunia. Dengan pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang berangsur-angsur naik, kita memiliki kesempatan yang
sama dengan China.
|
Botswana City, Afrika [Kaum Muda Bicara Indonesia] |
Gambar tersebut adalah Botswana City, Ibu kota
Negara Botswana. 18 tahun lalu, pendapatan perkapita orang Botswana hanya $80
dan dalam kurun waktu yang sangat cepat pendapatan perkapita orang Botswana
menjadi $9.300. Pada tahun 2012 nilai obligasi Botswana dihargai lebih
tinggi daripada Jepang. Sebuah akselari yang sangat mengagumkan, Botswana mampu
memanfaatkan kesempatan yang dia miliki dan kita memiliki kesempatan yang sama
dengan yang dimiliki Botswana.
Dengan kondisi dunia yang mendukung seperti
sekarang, yang tidak ada lagi perang, lebih banyak penyakit yang bisa
di sembuhkan, dan semua negara berlomba-lomba untuk menjalin kerjasama untuk
menjadi lebih maju. mampukah kita mengejar ketertinggalan dan memanfaatkan
kesempatan yang ada ? apakah kondisi kita saat ini sebaik kondisi dunia saat
ini ?
Sekarang, mari kita mengulik kondisi ekonomi
republik ini. GDP Indonesia ada di peringkat 16, setingkat di bawah Korea
Selatan, dan setingkat di atas Belanda. Dan mempertimbangkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang selalu di atas 6% per tahun sementara banyak negara yang
hanya tumbuh 3-4%. Kemudian ada kabar datang dari India, pada triwulan I 2012
pertumbuhan ekonomi India tumbuh pada tingkat 5.3%, sebuah kabar yang
mengejutkan bagi dunia, karena selama ini pertumbuhan ekonomi India
rata-ratanya 8%. Pada saat yang bersamaan, Indonesia tetap tumbuh cukup
mengesankan, yakni 6,35%. Kondisi ekonomi Indonesia yang terus naik dan stabil
setidaknya membuat kita yakin bahwa republik ini bisa menjadi lebih baik.
Bahkan
lembaga-lembaga ekonomi seperti Price Water House & Coopers memprediksi Indonesia menjadi kekuatan
ekonomi terbesar ke 7 pada 2045, Standard Chartered Bank
memprediksi Indonesia akan menjadi kekutan
ekonomi terbesar ke 7 pada 2030, Goldman Sachs & HSBC
memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan
ekonomi terbesar ke 4 pada 2050, dan The McKinsey Global Institute, menerbitkan laporannya berjudul “The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential” yang menunjukkan
dengan jelas kecenderungan kejayaan Indonesia di bidang ekonomi.
McKinsey memprediksi Indonesia akan
menjadi kekuatan
ekonomi
terbesar ke 6 pada 2030. Mereka memprediksi tidak asal-asalan, mereka
berkutat dengan berbagai indikator. Mulai dari angka-angka, sejarah, kondisi
politik, kestabilan kawasan dll. Inilah Indonesia masa depan, kita memiliki
harapan, and it’s not just a dreams it’s probability men.
170 juta pemuda pada tahun 2015 [Kaum Muda Bicara
Indonesia] |
Satu tahun lagi, tepatnya pada tahun 2015 jumlah
angkatan muda di Indonesia mencapai angka 170 juta jiwa, dengan rincian
rata-rata berusia 27,5 tahun. 35% berusia 15-34 tahun. Sebuah era di mana
angkatan muda menjadi mayoritas, dan ini sangat penting, karena mereka penuh dengan
ide, inovasi dan energik, dan bukan lagi menjadi rahasia bahwa perubahan besar
selalu berawal dari para pemuda-pemuda pemberani yang meiliki semangat tinggi,
optimisme, dan harapan lebih baik akan kemajuan bangsanya. Inilah momentum
kita, bukan 10 tahun lagi atau 20 tahun lagi, dan kesempatan ini tidak datang
seratus tahun sekali, ratusan tahun baru datang atau bahkan ribuan tahun.
Seratus tujuh puluh juta pemuda, bukan 10 pemuda yang akan mengguncangkan
dunia. Inilah momentum kita. Jumlah angkatan muda yang kita miliki sama
dengan jumlah populasi penduduk Thailand, Malaysia, Australia, Singapore,
Denmark, Uruguay, Canada dan Portugal jika digabungkan.
|
Piramida Demografi Republik Indonesia dengan 170 juta
pemudanya [Kaum Muda Bicara Indonesia] |
Grafik di atas adalah grafik piramida demografi
penduduk Indonesia pada tahun 2015 dengan 170 juta pemuda dan pemudinya,
piramida demografi penduduk Indonesia pada tahun 2015 sangat persis atau sama
dengan kondisi demografi Jepang pada tahun 50-an, sama dengan Korea tahun
70-an, dan sama dengan China tahun 90-an. Artinya, sekarang kita memiliki
kesempatan sama seperti Jepang pada tahun 50-an. Korea pada tahun 70-an
dan China pada tahun 90-an. Dengan kondisi ekonomi yang mendukung apakah kita
memiliki pemuda yang juga mendukung, anak muda yang memiliki optimisme dan
harapan untuk kemajuan republik ini, anak muda yang peduli pada bangsanya dan
memiliki semangat untuk melunasi janji-janji kemerdekaan.
Piramida Demografi Jepang pada tahun 1950, Korea pada
tahun 1970 dan China pada tahun 1990 [Kaum Muda Bicara Indonesia] |
Berbagai kabar miring tentang degradasi moral yang
ramai diberitakan di media lagi-lagi membuat kita sepertinya kehilangan harapan,
seakan-akan kerjaan anak-anak muda itu hanya tawuran, hamil diluar nikah,
narkoba, gank motor dan berbagai kabar miring lainnya. Seakan-akan tidak ada
lagi anak muda yang peduli dengan kondisi bangsanya, jarang sekali media
memberitakan hal-hal positif yang dilakukan anak-anak muda seheboh mereka
memberitaakan degradasi moral yang kian meningkat.
Padahal,
disisi lain banyak sekali anak-anak muda yang dapat kita titipkan harapan.
Indonesia punya Irfan Amalee dengan Peace Generation-nya
yang fokus untuk membina anak-anak untuk saling menghargai sesamanya,
menciptakan Indonesia yang damai. Ada Zaini Alif dan Komunitas Hong-nya yang
berusaha melestarikan permainan-permainan tradisional milik Indonesia.
Ada mas Itam dengan Indonesian Future Leader yang berusaha membentuk pemimpin
masa depan,
Chandra Tresnadi yang berusaha melestarikan Batik lewat teknologi dengan game dan
masih banyak lagi pergerakan atau komunitas pemuda yang berusaha untuk
membangun republik ini seperti Indonesia mengajar, Komunitas 1001 buku, Akademi
Berbagi, Card To Post, Gerakan Diet kantong plastic, Indonesia Menyala,
Indonesia Bercerita, Komunitas Indonesia Berkebun, Kopi Keliling, Pencerah
Nusantara, Sahabat Pulau, Save Street Child, SPEAK, Suara Pemuda Anti Korupsi,
Transformasi Hijau, Komunitas Jendela, Komunitas Pencinta Kertas, Skhola
tanpabatas dan lainnya yang tidak mungkin saya sebutkan.
Kalau
dulu sebelum Indonesia merdeka kita punya pergerakan-pergerakan pemuda seperti
Boedi Utomo, Trikoro Darmo, Serikat Islam, Indische Partji, Perhimpunan
Indonesia, dan Jong-jong yang tersebar di seluruh nusantara untuk
memperjuangkan kemerdekaan, sekarang kita juga punya banyak sekali pergerakan
pemuda seperti yang saya sebutkan di atas yang akan melunasi janji-janji kemerdaan.
Organisasi para anak emas Indonesia yang berada diluar negeri juga ada, namanya
i-4indonesia
yang aktif menyelenggarakan kuliah umum, dulunya saya pikir ilmuwan dari
Indonesia itu cuma belasan, namun ketika saya beberapa bulan mengikuti
grup-grup di sosial media dan beberapa blog ternyata Indonesia punya banyak
sekali ilmuwan-ilmuwan muda yang cukup membuat saya kaget akan jumlahnya.
Apalagi berteman dengan mereka melalui sosial media membuat saya semakin yakin
akan kebangkitan Indonesia bila mereka bersatu, kita punya banyak pemuda
terdidik yang masih ingat, peduli, dan cinta bangsanya. kita tidak boleh
kehilangan harapan.
Kita memiliki kesempatan dengan kondisi dunia saat
ini, kita memiliki kondisi ekonomi yang sangat mendukung, dan kita memiliki
jutaan angkatan muda yang siap digandakan impian-impiannya, harapannya,
semangatnya dan yang paling penting mereka adalah angkatan muda yang peduli
akan nasib bangsanya. Saya termasuk orang yang optimistis dan mengajak anda
semua untuk tetap optimistis, meningkatkan semangat, dan menyimpan harapan akan
kebangkitan Indonesia dan akan ikut serta dalam proses perubahan, setidaknya
dengan menulis atau menyebarkan tulisan yang akan menggandakan harapan-harapan,
semangat-semangat, dan inspirasi-inspirasi . Ini adalah momentum transformasi
sumber daya manusia bangsa ini, kita tidak boleh menyia-nyiakannya.
Kalau bicara soal Punyakah Kita Modal Sejarah dan Budaya untuk Bangsa Kita Berjaya? kita juga punya, jangan pernah lupa kalau nusantara pernah berjaya dan digdaya pada abad ke 7 di masa kerajaan Sriwijaya dan pada abad 14 di masa kerajaan Majapahit. setidaknya ini membuat kita semakin percaya, bahwa kita akan kembali menjadi adidaya setelah 7 abad terpuruk. Kita punya modal sejarah yang membuat kita semakin yakin bahwa kita mampu.
Indonesia bukanlah Negara yang sempurna, tapi
Indonesia adalah Negara yang luar biasa. Jangan pernah biarkan api optimisme
dan harapan itu padam. Biarkan api itu tetap membara, membakar semangat untuk
berjuang dan merubah Indonesia. Negara ini belum dan tidak akan gagal, jangan
biarkan negara ini gagal dengan matinya semangat dari orang Indonesia untuk merubah
Indonesia. Kita tidak boleh kehilangan harapan. Harapan itu akan selalu ada. Stay
optimistic, we can!
Daftar
Pustaka :
01. Botswana.
International Monetary Fund [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/j5eSxh>
[Diakses 21 Januari 2014]
02. The
World: Population
(2014) - Top 100+. Geoba [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/E1Dzer> [Diakses
21 Januari 2014]
03. China Population Pyramid for 1990. Nation
Master [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/6ldznj> [Diakses 8 Januari 2014]
04. Hananto,
Akhyari. Good News From Indonesia-Bisakah Indonesia-TedxTuguPahlawan2013.
(Youtube). (2013). TedxTuguPahlawan. Tersedian dalam <http://goo.gl/Y9xoNW>
[Diakses 2 Januari 2014]
05. Indonesia. International Monetary
Fund [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/TXZZC0>
[Diakses 21 Januari 2014]
06. Indonesia Age Structure. Index Mundi
[Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/p0BnHV> [Diakses 8 Januari 2014]
07. Indonesia Country Report: GDP data
and GDP forecasts; economic, financial and trade information; the best banks in
Indonesia; country and population overview. (2012) Global Finance [Internet].
Tersedia di <http://goo.gl/hjf8Y4>
[Diakses 8 Januari 2014]
08. Population
Pyramid for Japan: 1920-2060. National Insitute of Population and Social
Security Research [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/tXwIsq>
[Diakses 8 Januari 2014]
09. Oberman,
Raoul. The archipelago economy : Unleashing Indonesia's potential. (2012)
McKinsey Global Institute. Tersedia dalam: <http://goo.gl/xGtv0w> [Diakses 8 Januari 2014]
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti
lomba blog dari www.darwinsaleh.com. Tulisan adalah karya saya sendiri dan
bukan merupakan jiplakan”