Monday 20 January 2014

Berkenaan dengan tema “Dari Keunggulan Sumber Daya Alam menuju Keunggulan Sumber Daya Manusia”. yang terkandung dalam pesan (artikel) berjudul Titik Cerah dalam Transformasi SDM Kita di www.darwinsaleh.com  Saya sangat setuju dengan artikel tersebut karena saya berpandangan sebagai berikut  :
Dan kita yakin saudara-saudara….
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita sekalian

 -Bung Tomo-  [Kaum Muda Bicara Indonesia]
Masa depan selalu menghadirkan paradoks. Ada yang bersikap optimistis namun ada juga yang bersikap pesimistis. Mereka yang bersikap optimistis kebanyakan akan bergerak agresif, sedangkan mereka yang bersikap pesimistis akan begerak konservatif. Ada yang berpendapat mereka yang memiliki informasi tentang masa depan akan lebih mampu menangkap peluang dan meredam ancaman, tapi itu tergantung bagaimana kita bertindak.

Bebagai persolaan yang bertubi-tubi membuat masyarakat kian mudah pesimistis. Entah itu masalah korupsi, lemahnya penegak hukum, krisis energi, hingga infrastruktur dan pelayan publik. Seolah-olah republik ini tidak akan pernah memenuhi janji kemerdekaan dan tidak akan pernah mempunyai harapan. Indonesia, dengan segala kabar miringnya berlahan-lahan mematikan harapan kita akan arti sebuah perubahan, dan ini tidak boleh terjadi pada para anak muda dimana kita akan menitipkan bangsa ini.

Ketika semangat optimisme pada diri anak muda itu hilang, maka bangsa ini akan hancur. Indonesia masih punya kesempatan untuk menuju perubahan yang lebih baik selama masih banyak anak muda pemberani yang yang memiliki semangat optimisme dan memiliki harapan untuk membawa republik ini menjadi lebih baik.

Kondisi dunia saat ini sangat mendukung Indonesia untuk menjadi negara yang lebih baik, tidak ada lagi perang yang mengancam dan lebih  banyak penyakit yang bisa disembuhkan. Dua pending item ini sekarang nyaris tidak lagi menjadi halangan. Seluruh elemen masyarakat berlomba-lomba untuk terlibat dalam pembangunan.

Pada tahun 2012, untuk pertama kalinya dalam sejarah angka harapan hidup dunia berada pada posisi paling tinggi mencapai angka 66.27 tahun, sebuah era di mana untuk pertama kalinya dalam sejarah GDP dunia mencapai $72 triliun, sebuah era di mana seluruh dunia berlomba-lomba mempercepat pertumbuhan ekonomi, sebuah era di mana China yang dulu terkenal miskin sebentar lagi menjadi negara nomer satu di dunia. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berangsur-angsur naik, kita memiliki kesempatan yang sama dengan China.
Botswana City, Afrika [Kaum Muda Bicara Indonesia]

Gambar tersebut adalah Botswana City, Ibu kota Negara Botswana. 18 tahun lalu, pendapatan perkapita orang Botswana hanya $80 dan dalam kurun waktu yang sangat cepat pendapatan perkapita orang Botswana menjadi $9.300. Pada tahun 2012 nilai obligasi Botswana dihargai lebih tinggi daripada Jepang. Sebuah akselari yang sangat mengagumkan, Botswana mampu memanfaatkan kesempatan yang dia miliki dan kita memiliki kesempatan yang sama dengan yang dimiliki Botswana.
Dengan kondisi dunia yang mendukung seperti sekarang, yang tidak ada lagi perang, lebih banyak penyakit yang bisa di sembuhkan, dan semua negara berlomba-lomba untuk menjalin kerjasama untuk menjadi lebih maju. mampukah kita mengejar ketertinggalan dan memanfaatkan kesempatan yang ada ? apakah kondisi kita saat ini sebaik kondisi dunia saat ini ?

Sekarang, mari kita mengulik kondisi ekonomi republik ini. GDP Indonesia ada di peringkat 16, setingkat di bawah Korea Selatan, dan setingkat di atas Belanda. Dan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu di atas 6% per tahun sementara banyak negara yang hanya tumbuh 3-4%. Kemudian ada kabar datang dari India, pada triwulan I 2012 pertumbuhan ekonomi India tumbuh pada tingkat 5.3%, sebuah kabar yang mengejutkan bagi dunia, karena selama ini pertumbuhan ekonomi India rata-ratanya 8%. Pada saat yang bersamaan, Indonesia tetap tumbuh cukup mengesankan, yakni 6,35%. Kondisi ekonomi Indonesia yang terus naik dan stabil setidaknya membuat kita yakin bahwa republik ini bisa menjadi lebih baik.
Bahkan lembaga-lembaga ekonomi seperti Price Water House & Coopers memprediksi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke 7 pada 2045, Standard Chartered Bank memprediksi Indonesia akan menjadi kekutan ekonomi terbesar ke 7 pada 2030, Goldman Sachs & HSBC memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke 4 pada 2050, dan The McKinsey Global Institute, menerbitkan laporannya berjudul “The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential” yang menunjukkan dengan jelas kecenderungan kejayaan Indonesia di bidang ekonomi. McKinsey memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke 6 pada 2030. Mereka memprediksi tidak asal-asalan, mereka berkutat dengan berbagai indikator. Mulai dari angka-angka, sejarah, kondisi politik, kestabilan kawasan dll. Inilah Indonesia masa depan, kita memiliki harapan, and it’s not just a dreams it’s probability men.
http://goo.gl/FRxXMZ
170 juta pemuda pada tahun 2015 [Kaum Muda Bicara Indonesia]
Satu tahun lagi, tepatnya pada tahun 2015 jumlah angkatan muda di Indonesia mencapai angka 170 juta jiwa, dengan rincian rata-rata berusia 27,5 tahun. 35% berusia 15-34 tahun. Sebuah era di mana angkatan muda menjadi mayoritas, dan ini sangat penting, karena mereka penuh dengan ide, inovasi dan energik, dan bukan lagi menjadi rahasia bahwa perubahan besar selalu berawal dari para pemuda-pemuda pemberani yang meiliki semangat tinggi, optimisme, dan harapan lebih baik akan kemajuan bangsanya. Inilah momentum kita, bukan 10 tahun lagi atau 20 tahun lagi, dan kesempatan ini tidak datang seratus tahun sekali, ratusan tahun baru datang atau bahkan ribuan tahun. Seratus tujuh puluh juta pemuda, bukan 10 pemuda yang akan mengguncangkan dunia. Inilah momentum kita. Jumlah angkatan muda yang kita miliki sama dengan jumlah populasi penduduk Thailand, Malaysia, Australia, Singapore, Denmark, Uruguay, Canada dan Portugal jika digabungkan.
http://goo.gl/FRxXMZ
Piramida Demografi Republik Indonesia dengan 170 juta pemudanya [Kaum Muda Bicara Indonesia]
Grafik di atas adalah grafik piramida demografi penduduk Indonesia pada tahun 2015 dengan 170 juta pemuda dan pemudinya, piramida demografi penduduk Indonesia pada tahun 2015 sangat persis atau sama dengan kondisi demografi Jepang pada tahun 50-an, sama dengan Korea tahun 70-an, dan sama dengan China tahun 90-an. Artinya, sekarang kita memiliki kesempatan sama seperti Jepang pada tahun 50-an. Korea pada tahun 70-an dan China pada tahun 90-an. Dengan kondisi ekonomi yang mendukung apakah kita memiliki pemuda yang juga mendukung, anak muda yang memiliki optimisme dan harapan untuk kemajuan republik ini, anak muda yang peduli pada bangsanya dan memiliki semangat untuk melunasi janji-janji kemerdekaan.

http://goo.gl/FRxXMZ
Piramida Demografi Jepang pada tahun 1950, Korea pada tahun 1970 dan China pada tahun 1990 [Kaum Muda Bicara Indonesia]
Berbagai kabar miring tentang degradasi moral yang ramai diberitakan di media lagi-lagi membuat kita sepertinya kehilangan harapan, seakan-akan kerjaan anak-anak muda itu hanya tawuran, hamil diluar nikah, narkoba, gank motor dan berbagai kabar miring lainnya. Seakan-akan tidak ada lagi anak muda yang peduli dengan kondisi bangsanya, jarang sekali media memberitakan hal-hal positif yang dilakukan anak-anak muda seheboh mereka memberitaakan degradasi moral yang kian meningkat.
 
Padahal, disisi lain banyak sekali anak-anak muda yang dapat kita titipkan harapan. Indonesia punya Irfan Amalee dengan Peace Generation-nya yang fokus untuk membina anak-anak untuk saling menghargai sesamanya, menciptakan Indonesia yang damai. Ada Zaini Alif dan Komunitas Hong-nya yang berusaha melestarikan permainan-permainan tradisional milik Indonesia. Ada mas Itam dengan Indonesian Future Leader yang berusaha membentuk pemimpin masa depan, Chandra Tresnadi yang berusaha melestarikan Batik lewat teknologi dengan game dan masih banyak lagi pergerakan atau komunitas pemuda yang berusaha untuk membangun republik ini seperti Indonesia mengajar, Komunitas 1001 buku, Akademi Berbagi, Card To Post, Gerakan Diet kantong plastic, Indonesia Menyala, Indonesia Bercerita, Komunitas Indonesia Berkebun, Kopi Keliling, Pencerah Nusantara, Sahabat Pulau, Save Street Child, SPEAK, Suara Pemuda Anti Korupsi, Transformasi Hijau, Komunitas Jendela, Komunitas Pencinta Kertas, Skhola tanpabatas dan lainnya yang tidak mungkin saya sebutkan.

Kalau dulu sebelum Indonesia merdeka kita punya pergerakan-pergerakan pemuda seperti Boedi Utomo, Trikoro Darmo, Serikat Islam, Indische Partji, Perhimpunan Indonesia, dan Jong-jong yang tersebar di seluruh nusantara untuk memperjuangkan kemerdekaan, sekarang kita juga punya banyak sekali pergerakan pemuda seperti yang saya sebutkan di atas yang akan melunasi janji-janji kemerdaan. Organisasi para anak emas Indonesia yang berada diluar negeri juga ada, namanya i-4indonesia yang aktif menyelenggarakan kuliah umum, dulunya saya pikir ilmuwan dari Indonesia itu cuma belasan, namun ketika saya beberapa bulan mengikuti grup-grup di sosial media dan beberapa blog ternyata Indonesia punya banyak sekali ilmuwan-ilmuwan muda yang cukup membuat saya kaget akan jumlahnya. Apalagi berteman dengan mereka melalui sosial media membuat saya semakin yakin akan kebangkitan Indonesia bila mereka bersatu, kita punya banyak pemuda terdidik yang masih ingat, peduli, dan cinta bangsanya. kita tidak boleh kehilangan harapan.

Kita memiliki kesempatan dengan kondisi dunia saat ini, kita memiliki kondisi ekonomi yang sangat mendukung, dan kita memiliki jutaan angkatan muda yang siap digandakan impian-impiannya, harapannya, semangatnya dan yang paling penting mereka adalah angkatan muda yang peduli akan nasib bangsanya. Saya termasuk orang yang optimistis dan mengajak anda semua untuk tetap optimistis, meningkatkan semangat, dan menyimpan harapan akan kebangkitan Indonesia dan akan ikut serta dalam proses perubahan, setidaknya dengan menulis atau menyebarkan tulisan yang akan menggandakan harapan-harapan, semangat-semangat, dan inspirasi-inspirasi . Ini adalah momentum transformasi sumber daya manusia bangsa ini, kita tidak boleh menyia-nyiakannya. 

Kalau bicara soal Punyakah Kita Modal Sejarah dan Budaya untuk Bangsa Kita Berjaya? kita juga punya, jangan pernah lupa kalau nusantara pernah berjaya dan digdaya pada abad ke 7 di masa kerajaan Sriwijaya dan pada abad 14 di masa kerajaan Majapahit. setidaknya ini membuat kita semakin percaya, bahwa kita akan kembali menjadi adidaya setelah 7 abad terpuruk. Kita punya modal sejarah yang membuat kita semakin yakin bahwa kita mampu.

Indonesia bukanlah Negara yang sempurna, tapi Indonesia adalah Negara yang luar biasa. Jangan pernah biarkan api optimisme dan harapan itu padam. Biarkan api itu tetap membara, membakar semangat untuk berjuang dan merubah Indonesia. Negara ini belum dan tidak akan gagal, jangan biarkan negara ini gagal dengan matinya semangat dari orang Indonesia untuk merubah Indonesia. Kita tidak boleh kehilangan harapan. Harapan itu akan selalu ada. Stay optimistic, we can!

Daftar Pustaka :
01. Botswana. International Monetary Fund [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/j5eSxh> [Diakses 21 Januari 2014]
02. The World: Population (2014) - Top 100+. Geoba [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/E1Dzer> [Diakses 21 Januari 2014]
03. China Population Pyramid for 1990. Nation Master [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/6ldznj> [Diakses 8 Januari 2014] 
04. Hananto, Akhyari. Good News From Indonesia-Bisakah Indonesia-TedxTuguPahlawan2013. (Youtube). (2013). TedxTuguPahlawan. Tersedian dalam <http://goo.gl/Y9xoNW> [Diakses 2 Januari 2014]
05. Indonesia. International Monetary Fund [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/TXZZC0>
[Diakses 21 Januari 2014]

06. Indonesia Age Structure. Index Mundi [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/p0BnHV> [Diakses 8 Januari 2014]

07. Indonesia Country Report: GDP data and GDP forecasts; economic, financial and trade information; the best banks in Indonesia; country and population overview. (2012) Global Finance [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/hjf8Y4> [Diakses 8 Januari 2014]
08. Population Pyramid for Japan: 1920-2060. National Insitute of Population and Social Security Research [Internet]. Tersedia di <http://goo.gl/tXwIsq> [Diakses 8 Januari 2014]
09. Oberman, Raoul. The archipelago economy : Unleashing Indonesia's potential. (2012) McKinsey Global Institute. Tersedia dalam: <http://goo.gl/xGtv0w> [Diakses 8 Januari 2014] 


“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari www.darwinsaleh.com. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan”
 


Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment